Program Eliminasi Tubercoulosis (TBC) di Indonesia, terus dikampanyekan dan dioptimalisasi diberbagai daerah, sebab berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), tahun 2020, masih menempatkan Indonesia di peringkat 3 sebagai negara yang memiliki kasus TBC terbanyak di dunia. Masalah besar dari pengentasan dan penanggulangan penyakit TBC, ialah masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk dapat terhindar, begitu juga dengan pemahaman masyarakat, tentang bagaimana cara pengobatan ketika seseorang tertular virus TBC. Demikian yang disampaikan oleh Ratih Dainayanti Danial, selaku koordinator Lembaga Komunitas TB Pena Bulu Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam program Eliminasi TBC Indonesia, pada saat memberikan sambutan di kegiatan “Pelatihan Kader TB Komunitas” di wilayah kerja Puskesmas Pengandonan Kecamatan Buay Madang Timur.
Kegiatan “Pelatihan Kader TB Komunitas”, diselenggarakan oleh Lembaga Komunitas TB Pena OKU Timur, berlangsung pada hari senin 08 September 2025, di Aula Puskesmas Pengandonan. Kegiatan ini, menghadirkan 20 kader terpilih dan 7 Bidan Desa dari masing masing Desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pengandonan. Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah, mendiskusikan tupoksi dan strategi aktif, serta peningkatan kapasitas kader, untuk berkolaborasi dengan beberapa stakeholder kunci, demi meningkatan temua kasus baru TBC dan pengobatannya. Hal ini diungkap oleh Ibu Evi, AM.Kep yang merupakan ketua panitia pelaksana kegiatan.
Sambutan berlanjut juga disampaikan oleh Ns. Ismail, S.Kep sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini, memberikan penegasan bahwa saat ini di wilayah kerja Puskesmas Pengandonan, memang ada banyak kasus TBC yang belum terungkap, ditandai dengan capaian temuan kasus baru sampai di triwulan II tahun 2025 baru 5,3 % dari 275 target SPM yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur pada tahun 2025. Olehnya itu dengan adanya kegiatan “Pelatihan Kader TB Komunitas” Puskesmas Pengandonan berharap adanya peningkatan penemuan kasus, sehingga dapat dilakukan penanganan dan pemeriksaan dini, yang pada akhirnya dapat mengurangi penularan TBC yang berimbas positif bagi penderita TBC, untuk meningkatkan kualitas derajat kesehatannya secara optimal.
Lanjut Ns. Ismail dalam sambutannya mengatakan juga, terima kasih yang tak terhingga kepada Lembaga Komunitas TB Pena Bulu OKU Timur, Kader TB, Bidan Desa dan Penanggungjawab Program TB Paru Puskesmas, karena memiliki kepedulian dan keinginan untuk berkolaborasi untuk meningkatkan temuan kasus baru, peningkatan SPM dan pendampingan pengobatan TB Paru sampai tuntas.
Dok. Admin_PKM Pengandonan
