SUMBER ASRI – Puskesmas Pengandonan Kecamatan Buay Madang Timur melaksanakan Transmission Assessment Survey (TAS) Tahap 1 di SD Negeri Sumber Asri. TAS atau biasa disebut survei penilaian penularan filariasis tersebut adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk penentuan eliminasi filariasis atau penyakit kaki gajah.
Tim Survei TAS ini terdiri dari 4 tim yaitu : 1) Perwakilan Kementerian Kesehatan yang berasal dari Loka Labkesmas Baturaja Bapak Santoso, SKM., M.Sc, Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya sebagai Pengawas Utama sekaligus Ketua Tim, 2) Staf dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Ibu Desi Nurul, SKM,. M.Kes, sebagai Pengawas Tim, 3) Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Ibu Ika Leohayati, SKM sebagai Koordinator Lapangan, 4) Tim Pendukung yang terdiri dari 3 staf Puskesmas Pengandonan (PJ Program Filariasis, tenaga Analis, dan PJ UKS) yang bertugas sebagai pengambil darah dan pendaftar, dan 1 tenaga guru UKS dari SDN Sumber Asri sebagai kader.
Karena test ini sangat sensitif dan benar-benar harus dibaca tepat waktu, maka tiap anggota tim hanya melakukan satu tugas tertentu, yaitu satu orang bertugas untuk mengambil darah dan meneteskannya pada FTS, dan satu orang hanya bertugas sebagai pembaca hasil. Seorang pembaca hasil tes harus mampu membaca FTS dengan benar sehingga memberikan hasil yang dapat dipercaya dan tepat. Orang ini harus berkonsentrasi hanya untuk mengelola waktu pembacaan. Pengawas tim bertugas memantau seluruh proses dan memperbaiki jika terdapat kesalahan yang dilakukan oleh anggota tim. Tugas ganda selama pengumpulan sampel tidak dianjurkan untuk menghindari pelaksanaan pengawasan uji dan interpretasi hasil yang tidak tepat.
Ketua Tim Bapak Santoso menjelaskan, TAS atau survei penilaian penularan filariasis adalah metode untuk mengukur penurunan prevalensi infeksi filariasis di suatu area. “Sasaran kami kali ini adalah anak-anak usia sekolah 6-7 tahun atau kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar, dengan metode cek darah,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan ibu Desi, TAS dilakukan untuk menentukan apakah penularan filariasis sudah cukup rendah sehingga tidak perlu lagi intervensi obat, seperti Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM).
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit zoonosis menular yang ditularkan oleh nyamuk vektor yang menghisap darah penderita filariasis. “Cacing filaria yang ada di dalam darah penderita akan ikut masuk ke dalam tubuh nyamuk. Kemudian ditularkan kepada orang lain saat nyamuk tersebut menggigit. Gejala infeksi filariasis bisa ringan, seperti gatal atau bengkak, atau parah, seperti kebutaan,” terang bu Desi.
Bapak Suyitno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Sumber Asri dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas terlaksananya kegiatan Survei Penilaian Penularan Filiariasis terhadap anak - anak didiknya, dan pihaknya siap mendukung dan mensukseskan program Pemerintah terlebih dibidang kesehatan sekolah" pungkasnya
Berdasarkan cek darah di SD Negeri Sumber Asri tersebut, dari siswa kelas I sejumlah 29 anak, masuk sekolah 28 murid dan yang tidak hadir dan tidak diambil contoh darahnya satu anak. Kabar baiknya, hasil tes darah negatif semua.
Begitupun pada pengecekan darah di kelas II yang terdiri dari 26 anak. Semuanya menunjukan hasil negatif.
Dok. Admin_PKM Pengandonan